DETEKSI DINI DAN PENINGKATAN KESEHATAN LANSIA PASCA COVID-19 DI BKL KADANG WREDHO

Wahyu Tri Astuti, Evy Tri Susanti, Lis Nurhayati, Rusminah Rusminah, Emah Marhamah, Siswanto Siswanto, Dewi Nur Solikahah, Syaiful Rozan

= https://doi.org/10.26753/empati.v4i1.1050
Abstract views = 125 times | views = 21 times

Abstract


Latar balakang:Lansia sebagai salah satu kelompok beresiko pada kondisi pandemi Covid-19, dua tahun lalu memberikan dampak secara identik terutama pada status kesehatan fisik. Kelompok lansia rentan terhadap virus corona yang menyerang saluran pernafasan, selain karena penurunan fungsi organ tubuh juga adanya penyakit penyerta lainnya.Beberapa penurunan kemampuan fisik yang terjadi yaitu penurunan pada sistem muskuloskeletal, sistem respirasi dan sistem kardiovaskuler. Penurunan yang terjadi dengan bertambahnya umur seseorang pada sel-sel otot ditentukan oleh kematangan dari sel-sel itu sendiri pada usia dewasa.Tujuan : Memberikan sosialisasi tentang pengaktifan kembali BKL lansia, melakukan kegiatan skrening dan melaksanakan senam lansia. Metode: Metode pengembangan yang akan dilaksanakan merupakan sebuah rangkaian tahapan yang disusun secara sistematis, sesuai gambaran flow map. Hasil kegiatan: kegiatan dilakukan dengan diawali rapat koordinasi dengan perwakilan kader untuk rencana pelaksanaan deteksi dini penyakit tidak menular/degenerative pada lansia paska pandemic Covid-19, kemudian pelaksanaan skrening awal deteksi dini masalah kesehatan lansia, pelaksanaan senam lansia untuk menjaga kesehatan lansia, penyuluhan kesehatan tentang kesehatan lansi dan terakhir monitor evaluasi kesehatan lansia. Simpulan : Hasil kegiatan pengabdian masyarakat antara lain penderita tekanan darah tinggi sebanyak 22 lansia, penderita asam urat sebanyak 23 lansia, penderita kadar gula tinggi sebanyak 16 orang lansia

Full Text:

PDF

References


Badan Pengawas Obat dan Makanan. Pusat Informasi Obat Nasional: Pengobatan Interval/Pengobatan Jangka Panjang. Diakses dari :https://pionas.pom.go.id/ioni/bab-10-otot-skelet-dan-sendi/101-obat-reumatik-dan-gout/1014-obat-gout-dan-hiperurisemia-kare-1 [3 Januari 2023].

Darwis, Y. (2005). Pedoman Pemeriksaan Laboratorium untuk Penyakit Diabetes Melitus. Departemen Kesehatan Indonesia. Jakarta.

Khanna D, Fitzgerald JD, Khanna PP, Bae S, Singh M, Neogi T, et al. 2012 American college of rheumatology guidelines for management of gout part 1: Systematic nonpharmacologic and pharmacologic therapeutic approaches to hyperuricemia. Arthritis Care Res (Hoboken). 2012;64(10):1431–46. Doi: 10.1002/acr.21772

Knowler, W. C., Barrett-Connor, E., Fowler, S. E., Hamman, R. F., Lachin, J. M., Walker, E. A., ...& Spandorfer, J. M. (2002). Reduction in the incidence of type 2 diabetes with lifestyle intervention or metformin.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Diakses dari: https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/pencegahan-kolesterol-tinggi

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2022. Kolesterol dan penyakit Jantung. Diakses dari :https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/935/kolesterol-dan-penyakit-jantung. [Tanggal 3 Januari 2022]

Munir, Miftahul. (2010). Hubungan antara Senam Lansia (senam tera) dengan Kesegaran Jasmani pada Lansia di Posdaya Mahkota Sari Kelurahan Kingking. Tuban: Stikes NU.

Murray, R.K., Granner, D.K., Rodwell, V. W. 2009. Glukogenesis dan Kontrol Gula Darah dalam Biokimia Harper. Jakarta: EGC

Perhimpunan Reumatologi Indonesia. (2018). Pedoman Diagnosis dan Pengelolaan Gout. Jakarta Pusat.

Persatuan Diabetes Indonesia dan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. Pedoman Pengelolaan dan Pencegahan Prediabetes di Indonesia. 2019. Surabaya: Penerbit Airlangga University Press.

Purnasari, G., Setianingsih, S., & KR, R. R. (2019, December). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kadar Asam Urat pada Lansia di Posbindu Sedap Malam Desa Cikarawang. In Prosiding Seminar Nasional INAHCO 2019 (Vol. 1). Diakses dari : https://publikasi.polije.ac.id/index.php/inahco/article/view/1766/1108 [tanggal 3 Januari 2023)

P2PTM Kemenkes RI (Januari, 2019). Hipertensi, Tekanan Darah Tinggi. URL https://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/VHcrbkVobjRzUDN3UCs4eUJ0dVBndz09/2019/01/Leaflet_PDF_15_x_15_cm_Hipertensi_Tekanan_Darah_Tinggi.pdf [Diakses tanggal 4 Januari 2023]

P2PTM Kemenkes RI (02 April 2020). Apa Itu Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi). URL https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic/apa-itu-hipertensi-tekanan-darah-tinggi [Diakses tanggal 4 Januari 2023]

Riyantika. Kirana, 2022. Tekanan darah naik setelah olah raga, haruskan khawatir?Parapuan. Jakarta.

Soleha, M. (2019). Kadar kolesterol tinggi dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kadar kolesterol darah. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia, 1(2), 85-92. Diakses dari : https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/jbmi/article/view/1531/837

Upahita Damar, dr. 2020. Olahraga ketika tekanan darah sedang naik? Hellosehat, Kementerian Kesehtan Republik Indonesia.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View Stats

Universitas Muhammadiyah Gombong

Address: Jl. Yos Sudarso No.461 Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah 54412. Phone: (0287) 472433

Email: empati@unimugo.ac.id