IDENTIFIKASI MASALAH TERAPI OBAT PADA PASIEN DEMAM TIFOID DI INSTALANSI RAWAT INAP RUMAH SAKIT ISLAM AT-TAQWA GUMAWANG BELITANG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2021

Yunita Yunita, Amelia Soyata

= https://doi.org/10.26753/jfks.v2i2.1003
Abstract views = 171 times | views = 4 times

Abstract


Salmonella typhi merupakan bakteri yang menyebabkan infeksi demam tifoid yang menyerang saluran pencernaan. penyakit endimik indonesia, angka kejadian kasus demam tifoid berjumlah 358 sampai dengan 810 kasus per 100.000 penduduk dengan persentase 64%. untuk mengetahui penanganan pasien demam tifoid yang terindikasi tidak memperhatikan kode PCNE V9.00 yakni:adanya gejala yang tidak terobati, mengetahui apakah ada insiden yang mungkin merugikan dalam penerapan terapi obat, pengobatan yang tidak diperlukan dalam menangani pasien demam tifoid di RSI At-Taqwa Gumawang Belitang. penelitian ini memakai metode deskriptif,dan pengumpulan data dilakukan dengan system retrospektif dari rekam medis pasien demam tifoid yang di rawat inap pada Rumah Sakit Islam At-Taqwa Gumawang Belitang periode Januari-Desember 2021. dari data rekam medik yang memenuhi kriteria inklusi yakni 80 pasien (80%), ditemukan 14 kasus (17,5%) yang mengalami masalah terapi obat, kasus ini dominan terjadi pada pasien laki-laki yaitu 43 pasien (53,75%) dari pada pasien perempuan yaitu37 pasien (46,25%). mayoritas pasien ini berusia kurang dari 1 tahun s.d 50 tahun dengan total 68 pasien (78,75%), frekuensi penggunaan antibiotik yang tertinggi yaitu antibiotic tunggal sebanyak 73 pasien (91,25%) sedangkan antibiotik kombinasi sebanyak 7 pasien (8,75%), rata-rata lama rawatan yaitu < 3 hari sebanyak 43 pasien (53,75%), sedangkan > 3 hari sebanyak 37 pasien (46,25%), masalah terapi obat menurut kode PCNE V9.00 yakni P2.1 dengan 7 kasus (8,75%),P1.3 sebanyak 4 kasus (5,00%), P3.2 sebanyak 3 kasus (3.75%).


Keywords


Typhoid Fever, PCNE V9.00, Salmonellatyphi bacteria, MTO

Full Text:

PDF

References


Apriliya,Selly.2016. tanggal akses 22 maret 2022. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 5.No 1

Bailie, G.R., Johnson, C.A., Mason, N.A., Peter, W.L.St. 2004. MedfactsPocketGuideofDrugInteraction. SecondEdition. Middleton: Bone Care International, NephrologyPharmacyAssociated, Inc. Halaman 1-6.

Cipolle, R.J, Strand, L.M. &Morley, P.C. 2007. Pharmaceutical CarePractice. New York: McGraw Hill Company. Halaman 75, 82-83, 96-101.

Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta: Depkes RI.

Gunawan S.G. 2007. Farmakologi dan terapi. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Halaman 210212.

Hadinegoro, S.R. 1999. Masalah Multi DrugResistance pada Demam Tifoid Anak. Jakarta: Cermin Dunia Kedokteran. Halaman 5-8, 124.

Halisapoetro, Soeharyo. 1990. Beberapa Faktor yang Berpengaruh terhadap Kejadian Perdarahan dan atau Perforasi Usus Pada Demam Tifoid. Semarang: Universitas Diponegoro.

Hammad, O. M. 2011. Ceftriaxone versus ChloramphenicolforTreatmentofAcuteTyphoidFever. Life ScienceJournal. 8(2) :100-105.

Herawati, M.H., Ghani., L. 2009. Hubungan Faktor Determinan dengan Kejadian Demam Tifoid di Indonesia tahun 2007. (http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/19409165173.pdfAccessed 18 Agustus2022)

.

Ikatan Dokter Anak Indonesia, Demam Tifoid.Dalam Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak Badan Penerbit IDAI.Jakarta,109-113

Kemenkes. 2006. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 364/KEMENKES/SK/V/2006 tentang Pedoman Pengendalian Demam Tifoid. Jakarta Depdiknas.

PCNE. 2019 .Classification for Drug Related Problem, Pharmaceutical Care European. (online). https:Klasifikasi-PCNE-untuk Masalah Terkait obat V9.00 – Halaman 1

Seprida. 2015. Evaluasi interaksi obat pada pasien pediatrik demam tifoid di rumah sakit umum sari mutiara medan periode januari-desember 2014. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Sidabutar R.P., dan Wiguno, P. 2009. Hipertensi Esensial, Ilmu Penyakit Dalam Jilid 11.Jakarta: FK-UI. Halaman 98.

Siswandono, 2008. Kimia Medisinal. Edisi II. Surabaya: Airlangga UniversityPress. Halaman 134.

Soedarno, S.S.P., Garna, H., dan Hadinegoro, S.R. 2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak: Infeksi &Penyakit Tropis. Edisi I. Jakarta:IDAI. Halaman 367-375.

Soedarto, 2007. Sinopsis Kedokteran Tropis. Surabaya: Airlangga UniversityPress. Halaman 221-223.

World HealthOrganization Indonesia, 2009. Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit.Jakarta

Apriliya,Selly.2016. tanggal akses 22 maret 2022. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol 5.No 1

Bailie, G.R., Johnson, C.A., Mason, N.A., Peter, W.L.St. 2004. MedfactsPocketGuideofDrugInteraction. SecondEdition. Middleton: Bone Care International, NephrologyPharmacyAssociated, Inc. Halaman 1-6.

Cipolle, R.J, Strand, L.M. &Morley, P.C. 2007. Pharmaceutical CarePractice. New York: McGraw Hill Company. Halaman 75, 82-83, 96-101.

Departemen Kesehatan RI. 2006. Pedoman Penyelenggaraan dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta: Depkes RI.

Gunawan S.G. 2007. Farmakologi dan terapi. Jakarta: Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Halaman 210212.

Hadinegoro, S.R. 1999. Masalah Multi DrugResistance pada Demam Tifoid Anak. Jakarta: Cermin Dunia Kedokteran. Halaman 5-8, 124.

Halisapoetro, Soeharyo. 1990. Beberapa Faktor yang Berpengaruh terhadap Kejadian Perdarahan dan atau Perforasi Usus Pada Demam Tifoid. Semarang: Universitas Diponegoro.

Hammad, O. M. 2011. Ceftriaxone versus ChloramphenicolforTreatmentofAcuteTyphoidFever. Life ScienceJournal. 8(2) :100-105.

Herawati, M.H., Ghani., L. 2009. Hubungan Faktor Determinan dengan Kejadian Demam Tifoid di Indonesia tahun 2007. (http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/19409165173.pdfAccessed 18 Agustus2022)

.

Ikatan Dokter Anak Indonesia, Demam Tifoid.Dalam Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak Badan Penerbit IDAI.Jakarta,109-113

Kemenkes. 2006. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 364/KEMENKES/SK/V/2006 tentang Pedoman Pengendalian Demam Tifoid. Jakarta Depdiknas.

PCNE. 2019 .Classification for Drug Related Problem, Pharmaceutical Care European. (online). https:Klasifikasi-PCNE-untuk Masalah Terkait obat V9.00 – Halaman 1

Seprida. 2015. Evaluasi interaksi obat pada pasien pediatrik demam tifoid di rumah sakit umum sari mutiara medan periode januari-desember 2014. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Sidabutar R.P., dan Wiguno, P. 2009. Hipertensi Esensial, Ilmu Penyakit Dalam Jilid 11.Jakarta: FK-UI. Halaman 98.

Siswandono, 2008. Kimia Medisinal. Edisi II. Surabaya: Airlangga UniversityPress. Halaman 134.

Soedarno, S.S.P., Garna, H., dan Hadinegoro, S.R. 2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak: Infeksi &Penyakit Tropis. Edisi I. Jakarta:IDAI. Halaman 367-375.

Soedarto, 2007. Sinopsis Kedokteran Tropis. Surabaya: Airlangga UniversityPress. Halaman 221-223.

World HealthOrganization Indonesia, 2009. Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit.Jakarta


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Yunita Yunita

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Web Analytics View JFKS Stats

Creative Commons License

JFKS (e-ISSN: 2809-2899; p-ISSN: 2809-3828) is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Universitas Muhammadiyah Gombong
Address: Jl. Yos Sudarso No.461 Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah 54412.
Phone: (0287) 472433 | Email: jfks@unimugo.ac.id