GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN SWAMEDIKASI ANALGESIK DI APOTEK NGIJO KECAMATAN ROWOKELE KABUPATEN KEBUMEN
= https://doi.org/10.26753/jfks.v4i1.1212
Abstract views = 166 times | views = 0 times
Abstract
Nyeri merupakan keluhan yang sering dilakukan masyarakat sehingga melakukan swamedikasi.Dalam praktik swamedikasi masyarakat menggunakan obat golongan analgesik untuk meredakan rasa nyeri. Tingkat pengetahuan merupakan faktor penting dalam mewujudkan penggunaan obat pereda nyeri yang tepat dalam praktik swamedikasi. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik responden meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, ekonomi dengan tingkat pengetahuan swamedikasi analgesik. Metode Penelitian, Penelitian deskriptif menggunakan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel yang digunakan adalah 100 responden. Tingkat pengetahuan diukur menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi square dan uji regresi logistik ordinal. Tingkat pengetahuan swamedikasi analgesik pada responden kategori kurang baik 37 responden (37%), cukup baik 23 responden (23%), dan kategori baik 40 responden (40%). Hasil chi square menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara usia (p=0,000), pendidikan (p=0,000), pekerjaan (p=0,000), penghasilan (p=0,002), dengan tingkat pengetahuan (p>0,05) dan tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat pengetahuan (p=0,995). Ada hubungan antara umur, pendidikan, pekerjaan dan ekonomi dengan tingkat pengetahuan analgesik dan tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan tingkat pengetahuan analgesik. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan uji mann-whitney untuk melihat hubungan antar variabel untuk hasil yang lebih bervariasi, agar mendapatkan hasil yang lebih baik.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Afif, A., & Wahyuni, A. S. (2015). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Ketepatan Penggunaan Obat Analgetik Pada Swamedikasi Nyeri Di Masyarakat Kabupaten Demak. Skripsi .Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Afifah, L. (2019). Hubungan tingkat pengetahuan terhadap perilaku swamedikasi penggunaan obat analgesik pada santri tingkat MA di pesantren sunan bonang pasuruan. Skripsi .Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Akhir, T., & Iyaza, E. (2021). Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Swamedikasi Obat Analgesik di Desa Kalikangkung Kecamatan Pangkah. Jurnal Farmasi Komunitas, 1, 36-40.
Aprianinda, C. D. (2018). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dan Sikap Pasien Dengan Ketepatan Pemilihan Obat Natrium Diklofenak Oral dalam Swamedikasi di Apotek Kota Malang. Skripsi . Universitas Brawijaya. Retrieved from http://rep ository.ub.ac.id/id/eprint/167500
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Artini, K. S. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Terhadap Perilaku Swamedikasi Nyeri Yang Rasional Di Apotek Harish Farma Kabupaten Sukoharjo. INPHARNMED Journal (Indonesian Pharmacy and Natural Medicine Journal), 4(2), 34–42.
Asmoro, K. P., & Wahyuni, A. S. (2015). Hubungan Pengetahuan Dengan Pemilihan Obat pada Swamedikasi Batuk di Masyarakat Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah Tahun 2014.Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. BPS-Statistics Indonesia. (2020). Persentase Penduduk yang Mengobati Sendiri Selama Sebulan Terakhir (persen). Badan Pusat Statistik Jakarta. BPS-Statistics Indonesia. (2022). Provinsi Jawa Tengah Dalam Angka Jawa Tengah Province in Figures 2019. BPS Provinsi Jawa Tengah.
Budiman & Riyanto. (2013). Kapita Selekta Kuisioner Dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. Depkes RI. (2006). Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Fadlilah, Z. N. (2021). Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Swamedikasi Pada Masyarakat di Kelurahan Baciro dan Kelurahan Terban Yogyakarta. Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Vol 2.
Halim, S., Setiadi, A. A. P., & Wibowo, Y. I. (2018). Profil Swamedikasi Analgesik di Masyarakat Surabaya, Jawa Timur (Self-Medication With Analgesic among Surabaya, East Java Communities). Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 16(1), 86–93.
Harahap et al. (2017). Tingkat Pengetahuan Pasien dan Rasionalitas Swamedikasi di Tiga Apotek Kota Panyabungan. Jurnal Sains Farmasi & Klinis 3 (2), 186- 192,2017, 3(May), 186–192.
Hardyastutik, S., & Monica, E. (2020). Analisis Tingkat Pengetahuan Swamedikasi Obat Analgesik pada Ibu-Ibu Kelurahan Bandungrejosari di Kota Malang. Sainsbertek Jurnal Ilmiah Sains & Teknologi, 1(1), 305–311.
Husna, H. I., & Dipahayu, D. (2017). Pengaruh Pengetahuan Masyarakat Terhadap Rasionalitas Penggunaan Analgesik Oral Non Steroid Anti-Inflamatory Drug Golongan Non Selective COX-1 dan COX-2 Secara Swamedikasi. Journal of Pharmacy and Science, 2(2), 24–29. https://doi.org/10.53342/pharmasci.v2i2.51
IAI. (2017). Informasi Spesialite Obat (ISO) (Volume 51). Jakarta: PT.Isfi.
Kemenkes, R. I. (1993). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 919/Menkes/Per/X/1993 tentang Kriteria Obat yang Dapat Diserahkan Tanpa Resep. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Lestari et al. (2020). Gambaran Pengetahuan Masyarakat Dalam Pengobatan Sendiri (Swamedikasi) untuk Obat Analgesik. Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia,2(3), 227-236, 2(3).
Lydya, N. P., Putu, N., Suryaningsih, A., & Arimbawa, E. (2020). Gambaran Tingkat Pengetahuan Penggunaan Swamedikasi Analgesik di Kota Denpasar. Lombok Journal of Science (LJS) (Vol. 2).
Mubarak, W. I. (2012). Promosi Kesehatan Untuk Kebidanan (PP Lestari, Ed.). Salemba Medika. Jakarta.
Muhlis, M., & Rohendiputri, I. B. (2023). Tingkat Pengetahuan Penggunaan Obat Analgetik Antipiretik Untuk Swamedikasi di Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan. In Prosiding Seminar Nasional Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (Vol. 1).
Ningrum, D. S. (2019). Pengaruh iklan obat nyeri kepala di televisi terhadap pemilihan obat secara swamedikasi pada masyarakat (studi di Dusun Karang Jambe Desa Beji Kecamatan Junrejo Kota Batu).Skripsi. Repository University of Muhammadiyah Malang.
Notoatmodjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Pesty, N. (2021). Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Swamedikasi Obat Analgesik Sakit Kepala di Kelurahan Ragunan Kota Jakarta Selatan. FARMASI-QU Jurnal Kefarmasian, 8(1), 89–100.
Pottegård et al. (2014). Patient characteristics among users of analgesic over-the counter aspirin in a Danish pharmacy setting. International Journal of Clinical Pharmacy, 36(4), 693–696.
Prof. Gudono, P. D. C. (2014). Analisis Data Multivariat (3rd ed.). Yogyakarta: BPFE.
Rahmayanti, E. (2017). Tingkat Pengetahuan dan Rasionalitas Swamedikasi Pasien di Tiga Apotek Kecamatan Medan Sunggal. Retrieved from http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/1280
Suffah, N. K. (2017). Pengaruh tingkat pengetahuan terhadap tindakan swamedikasi diare di Kecamatan Karanggeneng Lamongan.Skripsi. Repository Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta. Metrologia, 53(5).
Tjay, T. H. dan K. R. (2015). Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek Efek Sampingnya. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo.
Wardoyo, A. V., & Oktarlina, R. Z. (2019). Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Obat Analgesik Pada Swamedikasi Untuk Mengatasi Nyeri Akut. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 8(2), 156–160.
Wójta-Kempa, M., & Krzyzanowski, D. M. (2016). Correlates of abusing and misusing over-the-counter pain relievers among adult population of Wrocław (Poland). Advances in Clinical and Experimental Medicine, 25(2), 349–360. https://doi.org/10.17219/acem/58887
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Yuliana Diah Pratiwi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
JFKS (e-ISSN: 2809-2899; p-ISSN: 2809-3828) is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Universitas Muhammadiyah Gombong
Address: Jl. Yos Sudarso No.461 Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah 54412.
Phone: (0287) 472433 | Email: jfks@unimugo.ac.id