TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU SWAMEDIKASI MASYARAKAT PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KOTA MAGELANG

Ageng Budi Wicaksono, Fitriana Yuliastuti, Ni Made Ayu Nila S

= https://doi.org/10.26753/jfks.v2i1.750
Abstract views = 1160 times | views = 7 times

Abstract


World Health Organization (WHO) mendefinisikan swamedikasi atau pengobatan sendiri sebagai pemilihan dan penggunaan obat oleh seseorang (atau anggota keluarganya) untuk mengobati kondisi atau gejala yang dikenali atau didiagnosis sendiri. Penelitian menyebutkan bahwa tingkat pengetahuan dan perilaku antara mahasiswa kesehatan dan non kesehatan memiliki perbedaan yang signifikan. Kurangnya pengetahuan, penyakit yang awalnya ringan menjadi berat dan dapat mengancam keselamatan jiwa. Penelitian menyatakan bahwa masyarakat memiliki upaya untuk mengatasi masalah kesehatan dengan melakukan swamedikasi. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian cross-sectional, dimana variabel pada objek penelitian diukur atau dikumpulkan secara serentak dalam satu waktu bersamaan, dan tidak ada pengukuran lanjutan terhadap responden. Data dalam penelitian ini berasal dari pengetahuan dan perilaku swamedikasi masyarakat pada masa pandemi COVID-19 di Kota Magelang. Data yang diperoleh dari sampel penelitian selanjutnya dianalisis dengan metode deskriptif dan kemudian diinterpretasikan. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Magelang yang pernah melakukan swamedikasi pada masa pandemi COVID-19 dengan jumlah 100 orang responden. Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa jenis penyakit yang pernah diobati oleh masyarakat di Kota Magelang pada saat pandemi COVID-19 dengan menggunakan swamedikasi adalah sakit kepala (64%), nyeri (48%), batuk (41%), dan demam (41%). Hal ini disebabkan karena swamedikasi dalam masyarakat sering dilakukan untuk mengatasi penyakit-penyakit ringan Tingkat pengetahuan swamedikasi masyarakat Kota Magelang pada masa pandemi COVID-19 tergolong sedang. Perilaku swamedikasi masyarakat Kota Magelang pada masa pandemi COVID-19 dikategorikan cukup baik.

Keywords


Pengetahuan; Perilaku Swamedikasi; Pandemi Covid-19

Full Text:

PDF

References


Kemenkes RI. (2021). Situasi Global COVID-19 di Indonesia 4 Mei 2021.

D. T. Handayani, Sudarso, and A. M. Kusuma (2013). Swamedikasi pada Mahasiswa Kesehatan dan Non Kesehatan: J. Manaj. dan Pelayanan Farm., vol. 3, no. 3, pp. 197–202.

I. Fajriaty, S. N. Nurbaeti, H. Kurniawan, and F. Nugraha. (2019). Evaluasi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Dalam Swamedikasi dan Penggunaan Obat yang Rasional (POR) Menggunakan Metode Cara Belajar Insan Aktif (CBIA): Al Khidmah Univ. Muhammadiyah Pontianak, vol. 2, no. 2, pp. 34–41.

P. A. Aswad, Y. Kharisma, Y. Andriane, T. Respati, and E. Nurhayati (2019). Pengetahuan dan Perilaku Swamedikasi oleh Ibu-Ibu di Kelurahan Tamansari Kota Bandung Self-medication Knowledge and Behavior by Mothers in Tamansari Village of Bandung: J. Integr. Kesehat. Sains, vol. 1, no. 2, pp. 107–113.

J. F. Quispe-Cañari et al. (2021). Self-medication practices during the COVID-19 pandemic among the adult population in Peru: A cross-sectional survey: Saudi Pharm. J., vol. 29, no. 1, pp. 1–11, doi: 10.1016/j.jsps.2020.12.001.

Madani and P. Papeo. (2021). Hubungan Pengetahuan dan Sikap terhadap Tindakan Pemilihan Obat Untuk Swamedikasi: Indones. J. Pharm. Educ., vol. 1, no. 1, pp. 20–29, doi: 10.37311/ijpe.v1i1.9948.

O. A. M. Putera. (2017). Hubungan Tingkat Pengetahuan terhadap Perilaku Swamedikasi Batuk pada Mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang: J. Farm. Klin. Indones., vol. 1, no. 1, p. 72.

F. Yuliastuti, W. S. Hapsari, and T. Mardiana. (2018). GeMa CerMat (Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat) bagi Guru Sekolah Dasar Kecamatan Magelang Selatan Kota Magelang: Community Empower., vol. 3, no. 2, pp. 34–37, doi: 10.31603/ce.v3i2.2444.

A. Irfan. (2017). Tingkat Pengetahuan Masyarakat di Kelurahan Sungai Durian Kecamatan Lampasi Tigo Nagari Kota Payakumbuh tentang Swamedikasi: J. Farm. Klin. Indones., vol. 1, no. 3.

Yusrizal. (2015). Gambaran Penggunaan Obat dalam Upaya Swamedikasi pada Pengunjung Apotek Pandan Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2014: J. Anal. Kesehat., vol. 4, no. 2.

T. Atinafu et al. (2014). Unused Medications Disposal Practice : The case of Patients Visiting University of Gondar Specialized Teaching Hospital, Gondar, Ethiopia: Int. J. Pharma Sci. Res., vol. 5, no. 1, pp. 1–8.

D. Medisa, F. D. A. Suryanegara, D. A. Natalia, P. F. Handayani, D. P. I. Kusuma, and D. A. Nugraheni. (2020). Public knowledge of self-medication in Ngaglik subdistrict of Sleman regency: J. Kedokt. dan Kesehat. Indones., vol. 11, no. 3, pp. 250–256, doi: 10.20885/jkki.vol11.iss3.art6.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Ageng Budi Wicaksono

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Web Analytics View JFKS Stats

Creative Commons License

JFKS (e-ISSN: 2809-2899; p-ISSN: 2809-3828) is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Universitas Muhammadiyah Gombong
Address: Jl. Yos Sudarso No.461 Gombong, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah 54412.
Phone: (0287) 472433 | Email: jfks@unimugo.ac.id